Minggu, 04 September 2016

Cerita Dongeng Anak Sebelum Ke Peraduan

Kumpulan Dongeng Untuk Anak
Cerita Lucu Mukidi.
Cerita Dongeng Anak Sebelum Ke Peraduan - Suatu hari tinggallah seorang lelaki dengan dua orang anak yang bernama Pak Ipung.Dia ditinggal di sebuah dusun yang terletak di Muara Muntai di Kalimantan Selatan Banjarmasin Sudah lama dia menjadi seorang bapak sekaligus ibu untuk kedua anaknya.Sang istri sudah lama meninggal karena sakit.Setiap hari dia bekerja keras untuk mencari nafkah sebagai pencari kayu bakar.

Setiap hari dia harus bangun sebelum matahari terbit untuk memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah setelah memandikan dan makan bersama kedua anaknya yang masih kecil kecil dia pun langsung pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar.

Menjelang sore hari dia pun kembali pulang kerumah. Dalam waktu satu minggu dia menjual kayu bakar tersebut dua kali ke pasar dan uang dari hasil penjualan kayu bakar dia belanjakan bahan makanan baju untuk kedua anaknya dan sebagiannya dia simpan Pak Ipung sangat bekerja keras.Namun meskipun dia sudah berusaha tapi tetap saja dia merasa sangat kewalahan mengurus kedua anaknya yang masih kecil. Pada suatu hari dia berniat untuk mencari istri agar bisa mengurus kedua anaknya dan mengerjakan pekerjaan rumah pada saat dia pergi bekerja.Sehingga suatu hari dia bertemu dengan seorang gadis yang sangat baik hatiTanpa menunggu lama dia pun langsung melamar gadis tersebut Sang gadis pun menerima lamaran Pak Ipung.Pada awalnya gadis tersebut menjadi ibu yang sangat baik bagi kedua anaknya namun lama kelamaan pada saat Pak Ipung bekerja dan jarang pulang untuk mencari kayu bakar ketempat yang lumayan jauh.

Disitulah ibu tiri tersebut memperlakukan kedua anak Pak Ipung secara tidak baik Kedua anak Pak Ipung masih kecil kecil.Namun sang ibu tiri sering menyuruhnya mengambil air di sungai dan tidak jarang keduanya terkena pukulan sang ibu. Semakin hari Perlakuan sang ibu tiri semakin menjadi jadi.Pada suatu hari kedua anak tersebut disuruh untuk pergi kehutan mencari kayu bakar. Aku minta sekarang kalian berdua pergi kehutan untuk mencari kayu bakar.Kalian pulang dengan masing masing membawa satu pikul kayu bakar jika tidak aku tidak akan segan-segan untuk memukul kalian perintah sang ibu tiri.Kedua anak kecil tersebut berjalan memasukki hutan dengan rasa takut.Keduanya berpegangan tangan karena takut terpisah untuk pertama kalinya mereka memasuki hutan.Sepanjang perjalanan mereka mengumpulkan ranting-ranting yang jatuh dari pohon.Lama-kelamaan jalan yang mereka lewati semakin gelap daun yang sangat lebat membuat cahaya matahari tak dapat menembus masuk keduanya pun sejak pagi belum makan. Kak perutku sakit sekali Aku sangat lapar Rengek sang adik memegangi perutnya Cerita Dongeng Untuk Anak Indoensia.

Sabar adikku aku mendengan suara gemercik air.Pasti didekat sini terdapat sungai Ditepi sungai sana mudah mudahan terdapat buah-buahan yang dapat kita makan untuk mengganjal perut Jawab sang kakak menenangkan adiknya. Akhirnya dengan penuh rasa sabar dan menahan rasa lapar Mereka pun tiba disebuah sungai.Disana mereka melihat banyak sekali. pohon pisang.Kedua anak tersebut makan pisang sepuasnya hingga kenyang Mereka pun membawa beberapa pisang tersebut sebagai bekal Karena kayu yang dikumpulkan masih sangat sedikit Kedua kakak-beradik ini takut untuk pulang kerumah Akhirnya mereka memutuskan untuk bermalam di hutan. Keesokkan harinya setelah mereka mendapatkan kayu masing-masing satu pikul kayu bakar mereka pun pulang kerumah.Perjalanan pulang sangat jauh sehingga bekal pisang yang mereka bawa sudah habis.Akhirnya mereka pun sampai di rumah sesampainya dirumah mereka langsung memanggil ibu tirinya untuk menunjukkan bahwa mereka sudah membawa kayu bakar. Ibu kami sudah membawa kayu bakar sesuai yang kau suruh sekarang kami sangat lapar bu.

Tolong berikan kami makan Ujar sang kakak.Namun tidak ada jawaban sepertinya ibu tiri mereka tidak ada dirumah. Kak aku sangat lapar sekali Kata sang adik.Tahanlah sebentar tunggu ibu pulang lihatlah ditungku kuali yang berisi ketan yang sedang dimasak Jawab sang kakak.Namun setelah lama menunggu Sang ibu tiri tidak juga datang Akhirnya kedua kakak-beradik tersebut tidak dapat menahan rasa laparnya.Ayolah kak perutku sangat lapar Kita ambil sendiri saja ditungku itu Ujar sang adik merengek.Akhirnya mereka pun mengambil nasi ketan.Karena sangat lapar mereka pun tidak merasakan rasa panas.Tidak lama kemudian datanglah sang ayah Pak Ipung dan ibu tirinya.Melihat kedua anaknya yang baru saja pulang dan menghabiskan makanan Pak Ipung sangat marah dia terhasut oleh sang istri.

Kalian memang anak-anak yang nakal Sudah berhari hari tidak pulang! Sekarang kalian habiskan makanan dengan sangat rakus. Sebenarnya kalian berdua ini anak manusia atau anak dari seorang Ikan kata sang ayah marah. Kedua kakak beradik tersebut hanya menangis mendengar bentakkan sang ayah Mereka pun berhenti menelan nasi ketan.Pada saat itulah mereka merasakkan panas diseluruh tubuhnya Karena saking panasnya kedua kakak-beradik itu langsung membuka bajunya dan berlari menuju sungai yang letaknya tidak jauh dari rumah mereka.Rumput yang mereka lewati pun ikut terbakar mereka pun menceburkan diri kedalam sungai. Seketika mereka berdua benar-benar berubah menjadi dua ekor Ikan Pak Ipung sang ayah sangat menyesal dengan perkataannya namun penyesalanya tidak ada gunanya Karena kedua anaknya tidak dapat kembali kewujud semula. kini kedua ikan tersebut di kenal dengan sebutan Cerita Legenda Asal Mula Ikan Pesut.


  • "Cerita Dongeng Burung Gagak dan Burung Hantu".
Pada jaman dahulu kala ketika bumi baru saja diciptakan oleh Tuhan burung hantu membuka sebuah toko pewarnaan bulu Toko milik burung hantu itu banyak dikunjungi bangsa burung dari berbagai daerah.Semua burung datang ke toko burung hantu untuk mewarnai bulunya. Suatu hari gagak datang dan minta diwarnai oleh burung hantu.Saat itu bulu gagak masih berwarna putih.Dia minta kepada burung hantu agar diberi warna yang berbeda dengan burung-burung lainnya.Dia ingin terlihat istimewa diantara burung lainnya. Burung Hantu aku ingin kau warnai buluku dengan warna yang terbaik dan terindah kata gagak dengan sombongnya. Warna apa yang kau inginkan Gagak tanya burung hantu.

Aku ingin warna yang berbeda dengan warna burung-burung lain yang ada di dunia ini.Warna apa saja yang kau punya kata Gagak. Aku punya warna biru hijau merah kuning dan lain lain kata burung hantu.Kamu bisa melihat adonan pewarnaannya disini Burung hantu memperlihatkan berbagai warna kepada burung gagak. Ah itu kan warna warna umum Aku ingin warna yang tidak umum.Warna yang tidak dimiliki burung lain.Aku ingin menjadi satu satunya burung yang paling istimewa sergah gagak. Warna apa dong tanya burung hantu mulai kesal dengan sikap gagak yang sombong. Aku ingin warna�ehmmm biru nila.Ya biru nila adalah warna yang cantik.Tidak ada seekor burung pun di hutan ini yang berwarna biru nila kata gagak puas. Baiklah silakan kau masuk ke ruang pewarnaan kata burung hantu. Gagak pun masuk ke ruang pewarnaan Lalu burung hantu mempersilakannya masuk ke adonan warna biru nila.

Gagak merendam seluruh tubuhnya dalam adonan warna biru nila.Sekitar setengah hari lamanya dia merendam dirinya didalam adonan itu.Hanya paruhnya saja yang tidak terendam. Setelah selesai burung hantu mempersilakan gagak keluar dari adonan.Gagak keluar dan mulai berkaca.Dia sangat bangga dengan warna bulunya.Tapi tiba-tiba warna biru nila berubah menjadi wama hitam pekat mengilap. Ah bagaimana ini Burung Hantu Kok warnaku jadi hitam mengilap kata gagak mulai cemas. Ternyata setelah dicari akar permasalahannya burung hantu salah memperkirakan ukuran takaran warna.Dia memang memasukkan warna hitam dicampur dengan warna biru.Tapi komposisi wama hitamnya lebih banyak.Jadi gagak hanya sebentar saja berwarna biru nila setelah itu berwarna hitam mengilap. Gagak marah besar kepada burung hantu Mereka berkelahi dan saling mengejar.Sejak saat itu hingga sekarang burung hantu dan burung gagak selalu bermusuhan...


Suatu hari Pak Mukidi bermimpi Seorang kakek datang menemuinya dan memberinya seutas tali. Hei Mukidi Besok pergilah merakit dan carilah sebuah mata air di Sungai Sepunjung kata si kakek yang kemudian menghilang. Pak Mukidi terbangun dengan bingung.Wahai mimpi apa aku tadi.Kenapa kakek tadi menyuruhku pergi merakit kata Pak Mukidi dalam hati. Hari masih pagi ketika Pak Mukidi akhirnya memutuskan untuk mengikuti pesan si kakek.Tidak ada salahnya mencoba.Siapa tahu aku mendapat keberuntungan pikir Pak Mukidi. Maka pergilah dia menggunakan perahu satu satunya.

Dia terus mendayung di sepanjang sungai sambil mencari mata air yang dimaksud si kakek dalam mimpinya.Tidak berapa lama dilihatnya riak air di pinggir sungai pertanda bahwa di bawah sungai itu terdapat mata air.Hmmm mungkin ini mata air yang dimaksud pikir Pak Mukidi.Dia menengok ke kanan dan ke kiri mencari si kakek dalam mimpinya.Ketika dia sudah mulai tidak sabar tiba tiba muncullah seutas tali di samping perahunya.Tanpa pikir panjang ditariknya tali tersebut.Ternyata di ujung tali itu terikat rantai yang terbuat dari emas.Cepat cepat ditariknya rantai itu.

Oh ini adalah hari keberuntunganku.Dengan emas ini aku akan kaya kata Pak Mukidi dengan gembira. Dia menarik rantai itu dengan sekuat tenaga dan mengumpulkan rantai tersebut di atas perahunya.Tiba tiba terdengar kicau seekor burung dari atas pohon.Cepatlah potong tali itu dan kembalilah pulang. Namun Pak Mukidi mengabaikan kicauan burung itu.Dia terus menarik rantai emas itu hingga perahunya tidak kuat lagi menahan bebannya.Beberapa saat kemudian perahu itu miring dan kemudian terbalik bersama Pak Mukidi. Pak Mukidi berusaha susah payah untuk kembali ke permukaan.Dilihatnya harta karunnya sudah tenggelam lagi ke dalam sungai.Dalam hati dia menyesali ketamakannya.Seandainya dia tidak terlalu serakah pasti kini hidupnya sudah berubah.

Nah itulah tadi yang dimaksud dengan Cerita Dongeng Anak Sebelum Ke Peraduan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar