Cara Memeriksa Sperma. |
Untuk bagian ini rasa-rasanya teman-teman sudah banyak yang tahukan tentang Bagaimana Cara Memeriksa Sperma? tapi yang saya tekankan disini adalah tentang pembelajaran kita-kita dalam ham memeriksa sperma dan berikut ini adalah penjelasannya secara rinci.
Cara Memeriksa Sperma.
Pemeriksaan sperma lebih tepatnya analisis semen adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah serta kualitas semen dan sperma seorang pria.Pengertian semen berbeda dengan sperma,kalau artikel saya kemaren membahas tentang Sedimen Urine dan Warna Urine.
Secara keseluruhan cairan putih dan kental yang keluar dari alat kelamin pria saat ejakulasi disebut semen.Sedangkan makhluk kecil yang berenang-renang di dalam semen di sebut sperma.Analisis semen merupakan salah satu pemeriksaan lini pertama untuk menentukan kesuburan pria.Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan apakah ada masalah pada sistim produksi sperma atau pada kualitas sperma yang menjadi biang ketidaksuburan.Perlu diketahui hampir setengah pasangan yang tidak berhasil memperoleh keturunan disebabkan karena ketidaksuburan pasangan prianya.Ada dua tahap penting pada pemeriksaan sperma yaitu tahap pengambilan sampel dan tahap pemeriksaan sperma.
Pada tahap pengambilan sampel beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
I. Pria yang akan diambil semennya dalam keadaan sehat dan cukup istirahat.Tidak dalam keadaan letih atau lapar.
II. Tiga atau empat hari sebelum semen diambil pria tersebut tidak boleh melakukan aktifitas seksual yang mengakibatkan keluarnya semen WHO bahkan merekomendasikan 2-7 hari harus puasa ejakulasi tentunya tidak sebatas hubungan suami istri tapi dengan cara apapun.
III. Semen atau sperma dikeluarkan melalui masturbasi di laboratorium dan biasanya disediakan tempat khusus.Sperma kemudian ditampung pada tabung terbuat dari gelas.Apabila mengalami kesulitan untuk mengeluarkan sperma dengan cara ini diskusikan dengan dokter yang ada di kota kalian.
IV. Masturbasi tidak boleh menggunakan bahan pelicin seperti sabun atau minyak dan lain-lain.
Sedangkan pada tahap kedua dilakukan pemeriksaan sampel semen di laboratorium dan beberapa hal yang diperiksa antara lain:
Hitung Sperma atau Sperma Count.
Semen normal biasanya mengandung 20 juta sperma per mililiternya dan 8 juta diantaranya bergerak aktif.Sperma yang bergerak aktif ini sangat penting artinya karena menunjukkan kemampuan sperma untuk bergerak dari tempat dia disemprotkan menuju tempat pembuahan tuba fallopi bagian dari kandungan wanita.Hasil pemeriksaan biasanya disajikan dalam istilah sebagai berikut:
- Polyzoospermia Konsentrasi sperma sangat tinggi.
- Oligozoospermia Jumlah sperma kurang dari 20 juta/ml.
- Hypospermia Volume semen < 1 5 ml.
- Hyperspermia Volume semen > 5 5 ml.
- Aspermia Tidak ada semen.
- Pyospermia Ada sel darah putih pada semen.
- Hematospermia Ada sel darah merah pada semen.
- Asthenozoospermia Sperma yang mampu bergerak < 40%.
- Teratozoospermia > 40% sperma mempunyai bentuk yang tidak normal.
- Necozoospermia sperma yang tidak hidup.
- Oligoasthenozoospermia Sperma yang mampu bergerak < 8 juta/ml.
Bentuk Sperma atau Sperm Morphology.
Pemeriksaan ukuran bentuk dan gambaran sperma biasanya melalui pemeriksaan sampel yang telah diwarnai di bawah mikroskop.Hasil pemeriksaan dikelompokkan ke dalam empat kelompok yaitu bentuk normal kepala tidak normal ekor tidak normal dan sel sperma belum matang atau immature germ cells IGC.
Gerakan Sperma atau Sperm Motility.
Dikatakan normal jika 40% atau lebih sperma dapat bergerak normal.Akan tetapi beberapa pusat laboratorium mengatakan bahwa nilai normal adalah 60% atau lebih.
Mempersiapkan Pemeriksaan Pada Sperma.
Untuk pria yang hendak memeriksakan spermanya hendaknya dokter atau petugas laboratorium menjelaskan hal hal seperti berikut:
A. Keadaan pria hari pemeriksaan hendaknya cukup sehat tidak dalam keadaan letih atau lapar dan cukup beristiraahat.
B. Sperma dikeluarkan setelah didahului oleh abstinensia seksual atau tidak ejakulasi dengan cara apapun selama 3 atau 4 hari rekomendasi WHO abstinensia 2 sampai 7 hari.
C. Sperma dikeluarkan secara mastrurbasi di Laboratorium dan harus di tampung secara utuh.
Dalam keadaan dimana pria tidak dapat mengeluarkan sperma di Laboratorium maka boleh yang bersangkutan mengeluarkan di tempat lain misalnya di rumah dengan memperhatikan hal-hal berikut:
I. Masturbasi tidak diperkenankan memakai bahan pelicin seperti sabun minyak dan lain lainnya.
II. Wadah penampung harus terbuat dari gelas yang sudah dicuci bersih dan dibilas berulang-ulang untuk menghilangkan sisa sabun atau ditergen yang di pakai Botol sebaiknya bermulut lebar mempunyai volume 20-50 ml.Tidak diperkenankan menampung sperma kedalam kondom.Gelas penampung ditutup cukup dengan kertas biasa saja.
III. Sperma yang sudah tertampung segera dalam waktu setengah jam sudah di serahkan kepada petugas Laboratorium.Dalam perjalanan menuju Laboratorium suhu sperma dipertahankan sekitar 25-35oC misalnya dalam kantong pakaian yang dikenakan.
Dalam keadaan dimana penderita sama sekali tidak dapat melakukan masturbasi maka pengeluaran dengan cara senggama terputus boleh dilakukan asalkan dengan memperhatikan persyaratan atau persiapan yang tersebut di atas.
Nah semoga share kali ini bermanfaat bagi teman-teman atau pun rekan sejawat serta adik-adik analist yang kebetulan sedang mencari satu artikel mengenai Cara Memeriksa Sperma Dengan Cepat.
Sumber: Portal Kesehatan RI dan Wikipedia serta Dokumen Pribadi Ainah Laborat.
Foto: Google.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar