Ahok Gagal Mengatasi Pengguna Obat Terlarang
Berita Ahok - Pengguna obat terlarang di Indonesia khususnya wilayah DKI Jakarta saat ini sangat sulit dikendalikan. Hal itu dikarenakan Gubernur DKI Jakarta Saat ini yaitu Basuku Tjahja Purnama atau biasa disapa Ahok ini dinilai kurang fokus dalam menangani mereka para mantan pengguna obat terlarang.
Seharusnya Ahok tidak melupakan para mantan pengguna obat terlarang tersebut, meskipun mereka terjerat masuk dalam obat-obatan terlarang karena terpengaruh oleh lingkungan maupun karena ulah mereka sendiri. Hal itu telah diungkapkan oleh Ardian Chaniago yang merupakan Direktur Eksekutif dari Suara Jakartaku.
Ahok Di Anggap Gagal Mengatasi Pengguna Obat
Ketika ia berada di Jakarta, dirinya mengatakan saat berada dibawah kepemimpinan Ahok (http://www.newsth.com/ruptik/tag/ahok/), seluruh Rumah Sakit di DKI Jakarta hanya memiliki tempat tidur total keseluruhan mencapai 13.422 saja, dan digunakan untuk pelayanan sektor kesehatan pada pemerintah provinsi DKI Jakrta Sekitar 11 juta penduduk yang sakit. Tentu angka tersebut dirasa sangat kurang, apalagi dibandingkan dengan kesiapan para pelayan kesehatan juga.
Untuk angka 13.422 tempat tidur tersebut digunakan semata - mata untuk penduduk yang sakit saja, dan hal itu belum termasuk pengguna obat - obatan terlarang didalamnya.
Pemerintah provinsi DKI terlihat tidak begitu perhatian dengan para pengguna obat - obatan terlarang ini, meskipun bisa dilihat apabila Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di DKI sangatlah tinggi, seharusnya pemerintah dapat lebih bijak untuk membantu mengatasi pengguna obat - obatan terlarang di daerah DKI Jakarta Khusunya.
Hal itu dapat di buktikan selama kepemimpinan Ahokmasyarakat nampak kurang diperhatikan pada sektor kesehatan. Seperti contohnya di Kepulauan Seribu, disana hanya tersedia satu Rumah Sakit yang hanya menyediakan 15 tempat tidur saja, selain itu disana hanya terdapat delapan puskesmas untuk membantu Rumah Sakit di daerah sana.
Dari sini sudah bisa dilihat apabila Ahok dianggap gagal karena kurang memperhatikan para pengguna obat terlarang maupun yang sudah manejadi mantan pengguna, Ahok hanya memperhatikan warga yang sakit saja tanpa mempedulikan warga yang terjerat obat terlarang.
Baca juga : http://www.newsth.com/ruptik/tag/jokowi-jk/
Jika melihat kondisi yang ada saat ini, maka rasio antar orang sakit dan tempat pelayanannya mencapai 1 : 3000 khusus untuk warga DKI Jakarta. Dengan eprbandingan tersebut kita sudah bisa membayangkan apabila satu Rumah Sakit atau Satu Puskesmas harus mampu menangani sekitar 3000 orang. Nah bagaimana apabila jumlah pasien yang di DKI Jakrta berjumalh 10% dari todal keseluruhannya ?
Rasa kurang kepeduliaan Ahok pada sektor kesehatan baik untuk warganya yang sakit maupun para pengguna obat - obatan terlarang juga terlihat dari kurangnya fasilitas penunjang, seperti hanya tersedia 99 mobil ambulans dan memiliki sekitar 340 puskesmas. Dengan adanya fasilitas kesehatan yang masih minim tersebut bagaimana jadinya apabila terjadi banjir bandang di Jakarta ?
Update Berita Nasional Terbaru : http://www.newsth.com/ruptik/
Dari sini, Ardian melihat jika kepemimpinan Ahok pada sektor kesehatan masih sangat kurang, ia hanya membantu menutup tempat hiburan dan sebagainya, ia hanya mampu membangun fisik saja namun gagal membangun phisikis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar